Ngambek, Warga Pandaan Nekat Panjat Tower Seluler

Warga Dusun Kwangen, Desa Plintahan, Kecamatan Pandaan dibuat gempar, Jumat sore (4/6). Ini setelah seorang lelaki nekat panjat tower seluler setinggi 72 meter.

Orang yang nekat itu adalah Frendi Andoko, 34, warga dusun dan desa setempat. Frendi yang diketahui autis itu nekad setelah ngambek ke orangtuanya.

Kejadian tersebut diketahui warga sekitar pukul 15.30. Kontan saja warga melaporkan ke pihak keluarga  dan Polsek setempat.

“Dia anak saya, nekad panjat tower seluler karena ngambek. Ingin ikut tinggal sama saudara saya,” ujar Irwan Fendi, 66, ayah Frendi Andoko.

Pengakuan ayah korban, selama ini anaknya tersebut beberapa pekan terakhir memang agak kesal dan ngambek. Selain itu, juga seringkali keluar rumah. Bahkan pernah pergi hingga ke Bali dan Jakarta.

“Maunya ikut tinggal bersama saudara saya, tapi saya larang. Itu saja pemicu ngambeknya,” tuturnya.

Mengetahui ada pemuda nekat panjat tower seluler, warga, pihak keluarga dan polisi berusaha membujuknya. Proses evakuasi, Polsek Pandaan beserta Koramil Pandaan dibantu BPBD Kabupaten Pasuruan.

“Proses evakuasi kami upayakan dg pendekatan persuasif, dengan membujuk dan merayunya untuk turun,” jelas Kapolsek Pandaan Kompol Marwan Ishery Purnomo.

Kapolsek menuturkan ternyata aksi serupa pernah dilakukan korban, saat usia 17 tahun. Frendi pernah memanjat tower seluler di samping rumahnya, di tepi jalan by pass sebrang SPBU.

Hingga berita ini ditulis, proses evakuasi msh berlangsung dan ditempuh.